Mengenai kami

Jombang, Jawa Timur, Indonesia
susunan pengurus bem-ft ikaha 2010-2011 presma: M. Gus Khisomuddin wapresma:Nunu Husnun mensek: Izzatus Shobihah menkeu: Yeni Lailatur Rosyidah mandagri: Achmad Basuki menlu: M. Anwar Mambauddin men. pemberdayaan perempuan: Binti Nur Sholihah

MONGGO

Selasa, 01 Maret 2011

Membangun Klub Pecinta Buku di Sekolah




Ini ada sebuah cerita manis tentang kegiatan bersama yang dilakukan oleh para guru, orang tua dan murid di sebuah sekolah dasar di New York. Mereka bersatu padu menyukseskan program klub pecinta buku yang tujuannya untuk menumbuhkan rasa cinta baca buku di kalangan murid dan orang tuanya. Kegiatan ini bermula dari keinginan para orang tua di Northwood Elementary School di Hilton, New York yang ingin terlibat lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah anak mereka. Maka munculah sebuah ide segar dari Dorothy Distefano untuk mendirikan sebuah klub pecinta buku di sekolah tersebut. Dorothy melihat betapa pentingnya manfaat dari membaca ini bagi para murid sekolah. Hal ini terbukti dengan hasil penelitian yang sering dia lakukan dan selalu mempunyai kesimpulan yang sama, yakni : Murid yang gemar membaca selalu punya nilai yang lebih tinggi di setiap tes ujian. Namun kebanyakan murid melakukan kegiatan membaca karena terpaksa bukan karena kesenangan pribadi. Sementara anggota keluarga yang sering berdiskusi mengenai suatu buku memiliki komunikasi yang bagus di keluarganya.

Dorothy memulai klubnya dengan membagi terlebih dahulu menjadi empat grup, yaitu grup kelas 5-6, grup kelas 3-4, grup kelas 2-3 dan grup kelas 1. Keempat grup ini mengadakan pertemuan setidaknya sekali setiap enam minggu di perpustakaan sekolah dengan jadwal bergantian. Pemilihan buku dilakukan oleh Dorothy dengan berbagai pertimbangan, diantaranya harus menarik, berkualitas, tidak objektif dan tidak menyinggung pribadi para muridnya. Para orang tua disarankan untuk membaca terlebih dulu buku yang akan dijadikan diskusi sehingga dapat mendampingi para murid dalam pertemuan tersebut. Kadang apabila orang tua berhalangan hadir maka murid akan mengajak anggota keluarga lain, seperti paman, bibi dan bahkan kakek mereka. Sebagai moderator dalam diskusi tersebut, Dorothy selalu berusaha untuk menjaga suasana diskusi semenarik mungkin dengan mengembangkan pembicaraan sambil tetap selalu berada di jalur buku yang dijadikan topik diskusi. "Diskusi kami buat senyaman mungkin dan tidak kaku. Kami selalu mengingatkan para anggota bahwa dalam diskusi ini tidak ada jawaban yang salah, semua pendapat akan dihargai," kata Dorothy sambil menambahkan, "Setiap anak yang berani menyatakan pendapatnya akan diberi hadiah berupa permen atau manisan coklat."

"Sejauh ini kami belum mengukur akibat langsung dari program ini, " kata Dorothy. "Tapi kami sudah mengadakan survei tentang kegiatan ini dan mendapat masukan yang positif. Murid merasa kegiatan diskusi ini menarik dan menyenangkan, sementara orang tua menyenangi kegiatan berdikusi ini karena bisa mengobrol banyak dengan anak mereka dan teman-temannya."

Christine McCaffrey, kepala sekolah dari Northwood Elemantary, bahkan sangat mendukung dan optimis dengan kegiatan diskusi buku ini. "Melalui kegiatan ini kita dapat meraup dua manfaat sekaligus, para murid yang bertambah tinggi keinginan membacanya dan pada saat yang sama kemampuan komunikasi antar anak dan orang tua juga semakin baik kualitasnya."

Tip Memulai Klub Pecinta Buku

Anda tertarik dengan program ini? Simak saran-saran yang diberikan oleh Dorothy Distefano mengenai kegiatan diskusi ini :
Mulailah secara perlahan tapi pasti, dimulai dari grup kecil dan terfokus supaya dapat memantapkan pondasi.
Bersiaplah untuk berinteraksi dengan berbagai macam tipe murid dan orang tua.
Dukungan administratif sangat berguna untuk melancarkan jalannya kegiatan.
Berhati-hatilah dalam pemilihan buku. Bacalah buku secara keseluruhan sebelum memilihnya menjadi topik diskusi. Membaca secara garis besarnya saja tidak akan memberikan cukup informasi mengenai suatu buku.

Sebagai tambahan Dorothy kadang membuat iklan promosi kecil-kecilan mengenai kegiatan mereka. Pengumuman, poster dan hadiah sering mereka pakai untuk mengajak para murid bergabung ke dalam kegiatan diskusi ini. Dan ternyata terbukti manjur

Tidak ada komentar:

Posting Komentar